Selasa, 22 Mei 2012
Prinsip
Kerja Komparator
Komparator
adalah komponen elektronik yang berfungsi membandingkan dua nilai
kemudian memberikan hasilnya, mana yang lebih besar dan mana yang
lebih kecil. Komparator bisa dibuat dari konfigurasi open-loop
Op Amp. Jika kedua input pada Op Amp pada kondisi open-loop, maka Op
Amp akan membandingkan kedua saluran input tersebut. Hasil komparasi
dua tegangan pada saluran masukan akan menghasilkan tegangan saturasi
positif (+Vsat) atau saturasi negatif (-Vsat).
Gambar
.
Rangkaian
Op-amp komparator
Sebuah
rangkaian komparator pada Op Amp akan membandingkan tegangan yang
masuk pada satu saluran input dengan tegangan pada saluran input
lain, yang disebut tegangan referensi. Tegangan output berupa
tegangan high atau low sesuai dengan perbandingan Vin dan Vref.
Besar
tegangan keluaran dari komparator tidak bersifat linier secara
proporsional terhadap besar tegangan input. Terdapat dua macam
komparator, antara lain :
1.
Komparator Tak-Membalik (Non-Inverting Comparator )
2.
Komparator Membalik (Inverting Comparator)
1. Non-Inverting
Comparator
Pada
Non-Inverting
Comparator, tegangan input dipasang pada saluran non-inverting (+)
dan tegangan referensi pada saluran inverting (-).
Pada
rangkaian Non-Inverting Comparator, jika Vin lebih besar dari Vref,
maka tegangan output adalah +Vsat (mendekati tegangan +VCC). Jika Vin
lebih kecil dari Vref, maka tegangan output adalah -Vsat (mendekati
tegangan -VEE).
2. Inverting
Comparator
Pada
Inverting Comparator tegangan input (Vin) dihubungkan pada
saluran inverting (-) dan tegangan referensi (Vref) pada
saluran non-inverting (+). Tegangan referensi dapat menggunakan
sumber catu daya tegangan konstan atau rangkaian pembagi tegangan.
Pada
saat Vin lebih kecil dari Vref, tegangan output Vo adalah +Vsat (≈
+VCC). jika Vin lebih besar dari Vref, maka tegangan output adalah
-Vsat (≈ +VEE).
Aplikasi
IC LM339
Dalam
kehidupan sehari-hari banyak sekali contoh pengaplikasian dari IC
LM339, dilihat dari fungsinya
sebagai komparator atau pembanding. Terutama dalam bidang robotika
dan bidang industri. Kali ini kami akan membahas salah satu bentuk
pengaplikasiaanya yaitu Rangkaian
Alarm Kebakaran dengan Sensor Suhu.
Kebakaran
dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya lupa mematikan alat yang
bisa menimbulkan seperti setrika, rangkaian alarm kebakaran dengan
sensor suhu ini mungkin bisa menjadi salah satu pilihan dalam usaha
untuk mengamankan rumah kita dari bahaya kebakaran.
Rangkaian
alarm kebakaran ini memanfaatkan IC LM35 sebagai sensor suhunya.
Dimana bila settingan suhu pada suatu ruangan sudah tercapai maka
akan bisa mentrigger rangkaian untuk membunyikan alarm. Satu yang
saya sukai dari sensor LM35 ini adalah kepekaannya terhadap suhu
sehinggga cocok digunakan untuk sensor suhu, selain itu juga mudah
didapat.
Output pada LM35 diumpankan ke IC LM339 pin negatif yang merupakan IC komparator dengan settingan positif input melalui VR1 dengan nilai 10K. VR inilah yang nantinya merupakan settingan kepekaan sensor suhu yang digunakan. Sedangkan LM 339 ini merupakan IC yang memiliki 4 komparator di dalamnya.
Output
pada IC komparator LM339 diumpankan ke transistor T1 yaitu BC547,
cara kerjanya ketika output low / rendah, T1 dalam keadaan cut off
sehingga berfungsi seperti saklar terbuka, sehingga T2 akan bekerja
seperti saklar tertutup dan mengakibatkan pin 4 (reset) pada IC 555
menjadi rendah. Dan karena input reset 555 rendah maka alarm tidak
bekerja. dan seterusnya bila terjadi trigger pada IC LM35 yang
disebabkan temperatur suhu yang disetting sudah tercapai.
Langganan:
Postingan (Atom)